KERJAKAN SOAL MPMK
ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI
Kamis, 08 Juni 2023
Jumat, 20 Januari 2023
Jumat, 14 Agustus 2020
INVERTER
PENGERTIAN INVERTER DAN PRINSIP KERJANYA
Pengertian Inverter dan Jenis-jenisnya - Power Inverte r atau biasanya disebut dengan Inverter adalah suatu rangkaian atau perangkat elektronika yang dapat mengubah arus listrik searah (DC) ke arus listrik bolak-balik (AC) pada tegangan dan frekuensi yang dibutuhkan sesuai dengan perancangan rangkaiannya. Sumber-sumber arus listrik searah atau arus DC yang merupakan Input dari Power Inverter tersebut dapat berupa Baterai, Aki maupun Sel Surya ( Solar Cell ). Inverter ini akan sangat bermanfaat digunakan di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan pasokan listrik AC. Karena dengan adanya Power Inverter, kita dapat menggunakan Aki atau Sel Surya untuk menggerakan peralatan-peralatan rumah tangga seperti Televisi, Kipas Angin, Komputer atau bahkan Kulkas dan Mesin Cuci yang pada umumnya memerlukan sumber listrik AC yang bertegangan 220V atau 110V.
Bentuk-bentuk Gelombang yang dapat dihasilkan oleh Power Inverter diantaranya adalah gelombang persegi ( square wave ), gelombang sinus ( sine wave ), gelombang sinus yang ( termodifikasi gelombang sinus ) dan modulasi gelombang pulsa lebar ( pulse width modulated wave ) tergantung pada desain rangkaian inverter yang berhubungan. Namun PADA sebelumnya Saat ini, Bentuk-Bentuk Gelombang Yang Banyak digunakan Adalah Bentuk Gelombang sinus ( Gelombang sinus ) Dan Gelombang sinus Yang Gratis (Termodifikasi Gelombang sinus). Sedangkan Frekuensi arus listrik yang dihasilkan pada umumnya adalah sekitar 50Hz atau 60Hz dengan Tegangan Output sekitar 120V atau 240V. Output Daya listrik yang paling umum ditemui untuk produk-produk konsumer adalah sekitar 150 watt hingga 3000 watt.
Prinsip Kerja Inverter
Sederhananya, suatu Power Inverter yang dapat mengubah arus listrik DC ke arus listrik AC ini hanya terdiri dari rangkaian Osilator, rangkaian Saklar (Switch) dan sebuah Transformator (trafo) CT seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini.
Apa itu DC Buck Converter
C Buck Converter adalah rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai penurun tegangan DC ke DC (konverter DC-to-DC atau Choppers) dengan metode switching.
Secara garis besar rangkaian konverter dc ke dc ini memakai komponen switching seperti MOSFET ( Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor ), thyristor, IGBT untuk pembantuan duty cycle.
Secara umum komponen penyusun DC Chopper Tipe Buck ( Buck Converter ) antara lain:
- Sumber masukan DC
- Rangkaian Kontrol ( Sirkuit Drive )
- Dioda Freewheeling
- Induktor
- Kapasitor
- MOSFET
- Beban (R)
Fungsi dari komponen penyusun diatas:
- MOSFET digunakan sebagai pencacah arus sesuai dengan setting duty cycle sehingga keluaran DC Chopper sesuai dengan nilai yang setting
- Drive Circuit digunakan untuk mengendalikan MOSFET, sehingga timing untuk MOSFET bekerja dapat dikendalikan kapan harus ON atau OFF
- Induktor digunakan untuk menyimpan energi dalam bentuk arus. Energi tersebut disimpan dikala MOSFET on dan dilepas dikala MOSFET off
- Dioda Freewheeling digunakan untuk mengalirkan arus yang dihasilkan induktor dikala MOSFET off
Feedback Circuit DC Buck Converter
Untuk menghasilkan tegangan output yang konstan, DC Chopper Tipe Buck harus ditambah dengan rangkaian feedback (umpan balik) sebagai pembanding nilai output dengan nilai refrensi.
Selisih antara tegangan keluaran rangkaian yang dibandingkan tegangan referensi akan digunakan untuk menghasilkan duty cycle PWM yang disesuaikan (auto adjust) untuk mengontrol switching MOSFET.
Kelebihan dan Kekurangan dari sistem buck converter
Kelebihan dari sistem Buck converter antara lain :
- Efisiensi yang tinggi
- Rangkaiannya sederhana
- Tidak memerlukan transformer
- Tingkatan stress pada komponen switch yang rendah
- Riak (ripple) pada tegangan keluaran juga rendah sehingga penyaring atau filter yang diperlukan pun relatif kecil
Kekurangannya :
- Tidak adanya isolasi antara masukan dan keluaran
- Hanya satu keluaran yang dihasilkan
- Tingkat ripple yang tinggi pada arus masukan
- Metode ini sering digunakan pada aplikasi yang membutuhkan sistem yang berukuran kecil
Kamis, 23 Juli 2020
PENERAPAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA
Kompetensi Dasar
3.15 Menganalisis Rangkaian Elektronika Daya dengan menggunakan Thyristor
4.15 Menguji Rangkaian Elektronika Daya dengan menggunakan Thyristor
Bentuk dan Simbol SCR
Berikut ini adalah Diagram fisik dan Simbol dari SCR (Silicon Controlled
Rectifier) :
Prinsip Kerja SCR
PERBAIKAN DAN PERAWATAN PERALATAN AUDIO VIDEO
Pengertian Maintenance
- Kegiatan pengecekan.
- Meminyaki (lubrication).
- Perbaikan / reparasi atas kerusakan – kerusakan yang ada.
- Penyesuaian / penggantian spare part atau komponen.
- Natural Deterioration yaitu menurunnya kinerja mesin / peralatan secara alami akibat terjadi pemburukan / keausan pada fisik mesin / peralatan selama waktu pemakaian walaupun penggunaan secara benar.
- Accelerated Deterioration yaitu menurunnya kinerja mesin / perlatan akibat kesalahan manusia (human error) sehingga dapat mempercepat keausan mesin / peralatan karena mengakibatkan tindakan dan perlakuan yang tidak seharusnya dilakukan terhadap mesin / peralatan.
- Condition maintenance yaitu mempertahankan kondisi mesin / peralatan agar berfungsi dengan baik sehingga komponen – komponen yang terdapat dalam mesin juga berfungsi dengan umur ekonomisnya.
- Replecement maintenance yaitu mempertahankan tindakan perbaikan dan penggantian komponen mesin tepat pada waktunya sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
- Kemampuan berproduksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi.
- Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu.
- Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpanan yang diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasiakn dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijakan perusahaan mengenai investasi tersebut.
- Untuk mencapai tingkat biaya maintenance secara efektif dan efisien keseluruhannya.
- Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
- Memaksimalkan ketersediaan semua peralatan sistem produksi (mengurangi downtime).
- Untuk memperpanjang umur / masa pakai dari mesin / peralatan.
- Seiri (clearing up): Menyinkirkan benda – benda ynng tidak diperlukan.
- Seiton (organizing): Menempatkan benda – benda yang diperlukan dengan rapi.
- Seiso (cleaning): Membersihkan peralatan dan tempat kerja.
- Seiketsu (standarizing): Membuat standar kebersihan, pelumasan dan inspeksi.
- Shitsuke (training and discipline): Meningkatkan skill dan moral.
- Membersihkan dan memeriksa (clean and inspect).
- Membuat standar pembersihan dan pelumasan.
- Menghilangkan sumber masalah dan area yang tidak terjangkau (eliminate problem and anaccesible area).
- Melaksanakan pemeliharaan mandiri (conduct autonomous maintenance).
- Melaksanakan pemeliharaan menyeluruh (conduct general inspection).
- Pemeliharaan mandiri secara penuh (fully autonomous maintenance).
- Pengorganisasian dan kerapian (organization and tidiness).
Rabu, 15 Juli 2020
MATERI PISAV ( Perencanaan Instalasi Siostem Audio Video )
FUNGSI CROSSOVER PADA AUDIO
MATERI PSRT
Pengertian Frekuensi Radio : Sifat Macam Jenis dan Contoh
A. Pengertian Frekuensi Radio
- Radio AM (Amplitude Modulation): 535 kHz – 1.7 MHz
- Short Wave Radio (Radio Gelombang Pendek): 5.9 MHz – 26.1 MHz
- Radio CB (Citizen Band): 26.96 MHz – 27.41 MHz
- Stasiun Televisi: 54 MHz – 88 MHz (kanal 2 ~ 6)
- Radio FM (Frequency Modulation): 88 MHz – 108 MHz
- Stasiun Televisi: 174 MHz – 220 MHz (kanal 7 ~ 13)
B. Macam Jenis Frekuensi Radio
- Very Low Frequency VLF: Frekuensi <30 kHz dengan panjang gelombang >10 km.
- Low Frequency LF: Frekuensi 30 – 300 kHz dengan panjang gelombang 1 – 10 km.
- Medium Frequency MF: Frekuensi 300 – 3000 kHz dengan panjang gelombang 100 – 1000 m.
- High Frequency HF: 3 – 30 MHz dengan panjang gelombang 10 – 100 m.
- Very High Frequency VHF: Frekuensi 30 – 300 MHz dengan panjang gelombang 1 – 10 m
- Ultra High Frequency UHF: Frekuensi 300 – 3000 MHz dengan panjang gelombang 10 – 100 cm.
- Super High Frequency SHF: Frekuensi 3 – 30 GHz dengan panjang gelombang 1 – 10 cm.
- Extremely High Frequen EHF: Frekuensi 30 – 300 GHz dengan panjang gelombang 1 – 10 mm.
C. Sinyal Radio Frekuensi
D. Sifat Sinyal Radio Frekuensi
Rabu, 06 Februari 2019
PROJECT ELECTRONICS APLICATION
RANGKAIAN AUDIO AMPLIFIER MENGGUNAKAN IC TDA2006
tanpa kapasitor.
KERJAKAN SOAL MPMK https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdVBveUA9o8RkhnC10P-WFG65XK9M5q_Q6YwdYnV8fstIlDqA/viewform?usp=sf_link
-
MATERI P3AV Pengertian Maintenance Maintenance merupakan suatu fungsi dalam suatu industry manufaktur yang sama pentingnya dengan funs...
-
SELAMAT DATANG KEMBALI NOES 14 THE AVengger DI SMK NUSANTARA Buat anak- anak Teknik Audio Video yang telah menyelesaikan PRAKERI...