Kompetensi Dasar
3.15 Menganalisis Rangkaian Elektronika Daya dengan menggunakan Thyristor
4.15 Menguji Rangkaian Elektronika Daya dengan menggunakan Thyristor
Pengertian SCR (Silicon Controlled Rectifier) dan
Prinsip Kerjanya
vvv
Pengertian SCR (Silicon Controlled
Rectifier) dan Prinsip Kerjanya – Silicon Controlled Rectifier
atau sering disingkat dengan SCR adalah Dioda yang memiliki fungsi sebagai
pengendali. Berbeda dengan Dioda pada umumnya yang hanya mempunyai 2 kaki
terminal, SCR adalah dioda yang memiliki 3 kaki Terminal. Kaki Terminal ke-3
pada SCR tersebut dinamai dengan Terminal “Gate” atau “Gerbang” yang berfungsi
sebagai pengendali (Control), sedangkan kaki lainnya sama seperti Dioda
pada umumnya yaitu Terminal “Anoda” dan Terminal “Katoda”. Silicon
Controlled Rectifier (SCR) merupakan salah satu dari anggota kelompok
komponen Thyristor.
Silicon Controlled Rectifier (SCR) atau Thrystor
pertama kali diperkenalkan secara komersial pada tahun 1956. SCR memiliki
kemampuan untuk mengendalikan Tegangan dan daya yang relatif tinggi dalam
suatu perangkat kecil. Oleh karena itu SCR atau Thyristor sering difungsikan
sebagai Saklar (Switch) ataupun Pengendali (Controller) dalam Rangkaian
Elektronika yang menggunakan Tegangan / Arus menengah-tinggi (Medium-High
Power). Beberapa aplikasi SCR di rangkaian elektronika diantaranya seperi
rangkaian Lampu Dimmer, rangkaian Logika, rangkaian osilator, rangkaian
chopper, rangkaian pengendali kecepatan motor, rangkaian inverter, rangkaian
timer dan lain sebagainya.
Pada dasarnya SCR atau Thyristor terdiri dari 4
lapis Semikonduktor yaitu PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) atau sering
disebut dengan PNPN Trioda. Terminal “Gate” yang berfungsi sebagai
pengendali terletak di lapisan bahan tipe-P yang berdekatan dengan Kaki
Terminal “Katoda”. Cara kerja sebuah SCR hampir sama dengan sambungan dua buah
bipolar transistor (bipolar junction transistor).
Bentuk dan Simbol SCR
Berikut ini adalah Diagram fisik dan Simbol dari SCR (Silicon Controlled
Rectifier) :
Prinsip Kerja SCR
Pada prinsipnya, cara kerja SCR sama seperti
dioda normal, namun SCR memerlukan tegangan positif pada kaki “Gate (Gerbang)”
untuk dapat mengaktifkannya. Pada saat kaki Gate diberikan tegangan
positif sebagai pemicu (trigger), SCR akan menghantarkan arus listrik dari Anoda
(A) ke Katoda (K). Sekali SCR mencapai keadaan “ON” maka selamanya akan ON
meskipun tegangan positif yang berfungsi sebagai pemicu (trigger) tersebut
dilepaskan. Untuk membuat SCR menjadi kondisi “OFF”, arus maju
Anoda-Katoda harus diturunkan hingga berada pada titik Ih (Holding Current)
SCR. Besarnya arus Holding atau Ih sebuah SCR dapat dilihat dari
datasheet SCR itu sendiri. Karena masing-masing jenis SCR memiliki arus Holding
yang berbeda-beda. Namun, pada dasarnya untuk mengembalikan SCR ke kondisi “OFF”,
kita hanya perlu menurunkan tegangan maju Anoda-Katoda ke titik Nol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar