Rabu, 15 Juli 2020

MATERI PISAV ( Perencanaan Instalasi Siostem Audio Video )

FUNGSI CROSSOVER PADA AUDIO


Crossover adalah alat untuk filter atau membagi frequensi. Tujuan utama pemakaian crossover adalah agar frequensi yang masuk ke speaker dapat sesuai dengan spesifikasi speaker yang terinstalasi

sebagai contoh sebuah speaker midrange/midbass dengan spesifikasi 40 Hz - 5000 Hz berarti speaker ini tidak diperbolekan kemasukan frequensi 40 Hz ke bawah ( 35-30- 25 Hz dan seterusnya ) dan juga tidak boleh kemasukan frequensi tinggi diatas 5000 Hz ( 6000-7000-8000 Hz dan seterusnya ) karena speaker dengan spesifikasi diatas hanya dapat bekerja optimal direntang frequensi antara 40 Hz sampai dengan 5000 Hz. Dalam
prakteknya berarti kita bisa mensettingnya dengan LPF = 40 Hz dan HPF = 5000 Hz

Apa yang dimaksud dengan LPF, HPF dan BPF
1. LPF ( Low Pass Filter ) adalah meloloskan frequensi redah dan menahan frequensi tinggi yang umumnya diaplikasikan untuk mensetting frequensi yang masuk ke woofer atau subwoofer
2. HPF ( High Pass Filter ) adalah meloloskan frequensi tinggi dan menahan frequensi rendah yang umumnya diaplikasikan untuk mensetting frequensi yang masuk ke tweeter atau super tweeter
3. BPF ( Band Pass Filter ) adalah gabungan dari LPF dan HPF, artinya BPF ( Band Pass Filter ) adalah meloloskan dan menahan frequensi tinggi dan rendah atau bisa diartikan memfilter frequensi medium.
Yang umumnya diaplikasikan untuk mensetting frequensi yang masuk ke midrange atau midbass.
fungsi crossver pada audio
Crossover dapat diaplikasikan dalam sistem aktif dan pasif, dalam sistem aktif berarti pembagian frequensinya atau pengaturan  LPF ( Low Pass Filter ) dan HPF ( High Pass Filter ) disetting sebelum masuk ke power ampli, sedangkan dalam sistem pasif pengaturan LPF ( Low Pass Filter ) dan HPF ( High Pass Filter ) diaplikasikan setelah power ampli. ( Lihat gambar berikut )
crossover aktif pasif
actif crossover
Uraian singkat perbedaan crossover aktif dan crossover pasif. Dalam sistem aktif  pembagian frequensinya masih dalam bentuk audio lemah jadi tiap kanal output-nya masih dikuatkan lagi dengan power ampli, sedangkan dalam sistem pasif sistem pembagian frequensinya hasil dari output power ampli

Kelebihan dan kekurangan sistem aktif dan sistem pasif.
Kelebihan pada sistem crossover aktif, mudah dalam tuning atau setting tiap pembagian frequensinya, mudah diaplikasikan untuk semua jenis speaker ( mengikuti spesifikasi speaker ) output dari power ampli bisa bekerja maksimal.
Kekurangan/kerugian menggunakan sistem aktif, instalasinya lebih ribet karena lebih banyak menggunakan perangkat yang terpisah pisah, riskan terhadap nois dan distorsi dari sistem instalasinya, bukan merupakan instalasi pendek
Kelebihan pada sistem crossover pasif, mudah dalam instalasinya, bisa menghasilkan suara yang lebih natural karena bisa diaplikasikan keinstalasi pendek, lebih aman dari nois dan distorsi
Kekurangan/kerugian menggunakan sistem pasif, tidak cocok untuk penggantian speaker yang beda spesifikasi, mengurangi energi dari power ampli karena terbebani oleh komponen komponen pasif yang ada pada crossover

 Mengenal fitur fitur dalam dalam crossofer aktif beserta fungsinya
Di setiap produk crossofer aktif mempunyai fitur yang berbeda-beda makin  canggih suatu produk makin banyak pula fiturnya bahkan dalam head unit/prosesor home stereo produk sekarang sudah bayak yang dilengkapi dengan fitur crossofer aktif.
Disini saya akan menguraikan secara singkat tentang fitur-fitur yang umum kita jumpai pada produk crossofer aktif .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KERJAKAN SOAL MPMK https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdVBveUA9o8RkhnC10P-WFG65XK9M5q_Q6YwdYnV8fstIlDqA/viewform?usp=sf_link