Kamis, 23 Juli 2020

PERBAIKAN DAN PERAWATAN PERALATAN AUDIO VIDEO

MATERI P3AV

Pengertian Maintenance 

Maintenance merupakan suatu fungsi dalam suatu industry manufaktur yang sama pentingnya dengan funsi – fungsi lain seperti produksi. Hal ini karena apabila kita mempunyai mesin / peralatan, maka biasanya kita selalu berusaha untuk tetap dapat mempergunakan mesin / peralatan sehingga kegiatan produksi dapat berjalan lancer. Dalam usaha untuk dapat menggunakan terus mesin / peralatan agar kontinuitas produksi dapat terjamin, maka dibutuhkan kegiatan – kegiatan pemeliharaan yang meliputi: (Stephens, 2004 : 3) 
  1. Kegiatan pengecekan. 
  2. Meminyaki (lubrication). 
  3. Perbaikan / reparasi atas kerusakan – kerusakan yang ada. 
  4. Penyesuaian / penggantian spare part atau komponen. 
Ada dua jenis penurunan kemampuan mesin / peralatan, yaitu: 
  1. Natural Deterioration yaitu menurunnya kinerja mesin / peralatan secara alami akibat terjadi pemburukan / keausan pada fisik mesin / peralatan selama waktu pemakaian walaupun penggunaan secara benar. 
  2. Accelerated Deterioration yaitu menurunnya kinerja mesin / perlatan akibat kesalahan manusia (human error) sehingga dapat mempercepat keausan mesin / peralatan karena mengakibatkan tindakan dan perlakuan yang tidak seharusnya dilakukan terhadap mesin / peralatan. 
Dalam usaha mencegah dan berusaha untuk menghilangkan kerusakan yang timbul ketika proses produksi berjalan, dibutuhkan cara dan metode untuk mengatisipasinya dengan melakukan kegiatan pemeliharaan mesin / peralatan. Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga mesin / peralatan dan mengadakan perbaikan ayau penyesuaian / penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sasuai dengan apa yang direncakan. Jadi dengan adanya kegiatan maintenance maka mesin / peralatan dapat dipergunakan sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama dipergunakan untuk proses produksi atau sebelum jangka waktu tertentu direncanakan tercapai. 

Hasil yang diharapkan dari kegiatan pemeliharaan mesin / peralatan (equipment maintenance) merupakan berdasarkan dua hal sebagai berikut: 
  1. Condition maintenance yaitu mempertahankan kondisi mesin / peralatan agar berfungsi dengan baik sehingga komponen – komponen yang terdapat dalam mesin juga berfungsi dengan umur ekonomisnya. 
  2. Replecement maintenance yaitu mempertahankan tindakan perbaikan dan penggantian komponen mesin tepat pada waktunya sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. 
1.2 Tujuan Maintenance 
Maintenance adalah kegiatan pendukung bagi kegiatan pkomersil, maka seperti kegiatan lainnya, maintenance harus efektif, efisien dan berbiaya rendah. Dengan adanya kegiatan maintenance ini, maka mesin / peralatanproduksi dapat digunakan sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama jangka waktu tertentu yang telah direncakan tercapai. (Wati, 2009) 

Beberapa tujuan maintenance yang utama antara lain, yaitu: 
  1. Kemampuan berproduksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi. 
  2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu. 
  3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpanan yang diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasiakn dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijakan perusahaan mengenai investasi tersebut. 
  4. Untuk mencapai tingkat biaya maintenance secara efektif dan efisien keseluruhannya. 
  5. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut. 
  6. Memaksimalkan ketersediaan semua peralatan sistem produksi (mengurangi downtime). 
  7. Untuk memperpanjang umur / masa pakai dari mesin / peralatan. 
2 Jenis – jenis Maintenance 
2.1 Planned Maintenance (Pemeliharaan Terencana) 
Planned maintenance (pemeliharaan terencana) adalah pemeliharaan yang terorganisir dan dilakukan dengan pemikiran ke masa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh Karena itu program maintenance yang akan dilakukan harus dinamis dan memerlukan pengawasan dan pengendalian secara aktif dari bagian maintenance melalui informasi dari catatan riwayat mesin / peralatan. Konsep planned maintenance ditujukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dengan pelaksanaan kegiatan maintemance. Komunikasi dapat diperbaiki dengan informasi yang dapat memberi data yang lengkap untuk mengambil keputusan. Adapun data yang penting dalam kegiatan maintenance antara lain laporan permintaan pemeliharaan, laporan pemeriksaan, laporan perbaikan dan lain – lain. Pemeliharaan terencana (planned maintenance) terdiri dari tiga bentuk pelaksanaan, yaitu: (Stephen, 2004 : 15) 

a. Preventive maintenance (pemeliharaan pencegahan) 
Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan – kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi. 

Dengan demikian semua fasilitas produksi yang diberikan preventive maintenance akan terjaminkelancarannya dan selalu diusahakan dalam kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi pada setiap saat. Sehingga dapatlah dimungkinkan pembuatan suatu rencana dan jadwal pemeliharaan dan perawatan yang sangat cermat dan rencana produksi yang lebih tepat. 

b. Corrective maintenance (pemeliharaan perbaikan) 
Corrective maintenance adalah suatu kegiatanmaintenance yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau kelalaian pada mesin / peralatansehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. 

c. Predictive maintenance 
Predictive maintenance adalah tindakan – tindakan maintenance yang dilakukan pada tanggal yang ditetapkan berdasarkan prediksi hasil analisa dan evaluasi data operasi yang diambil untuk melakukan predictive maintenance itu dapat berupa getaran, temperature, vibrasi, flow rate dan lain – lainnya. Perencanaan predictive maintenance dapat dilakukan berdasarkan data dari operator di lapangan yang diajukan melalui work order ke departemen maintenance untuk dilakukan tindakan yang tepat sehingga tidak akan merugikan perusahaan. 

2.2 Unplanned Maintenance (Pemeliharaan Tak Terencana) 
Unplanned maintenance biasanya berupa breakdown / emergency maintenance. Breakdown / emergency maintenance (pemeliharaan darurat) adalah tindakan maintenance yang tidak dilakukan pada mesin / peralatan yang masih dapat beroperasi, sampai mesin / peralatan tersebut rusak dan tidak dapat berfungsi lagi. Melalui bentuk pelaksanaan pemeliharaan tak terencana ini, diharapkan penerapan pemeliharaan tersebut akan dapat memperpanjang umur dari mesin / perlatan dan dapat memeprkecil frekuensi kerusakan. 

2.3 Autonomous Maintenance (Pemeliharaan Mandiri) 
Autonomous maintenance atau pemeliharaan mandiri merupakan suatau untuk dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi mesin / peralatan melalui kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan oleh operator untuk memelihara mesin / peralatan yang mereka tangani sendiri. Prinsip – prinsip yang terdapat pada 5 S, merupakan prinsip yang mendasari autonomous maintenance, yaitu: 
  • Seiri (clearing up): Menyinkirkan benda – benda ynng tidak diperlukan. 
  • Seiton (organizing): Menempatkan benda – benda yang diperlukan dengan rapi. 
  • Seiso (cleaning): Membersihkan peralatan dan tempat kerja. 
  • Seiketsu (standarizing): Membuat standar kebersihan, pelumasan dan inspeksi. 
  • Shitsuke (training and discipline): Meningkatkan skill dan moral. 
Autonomous maintenance diimplemetasikan melalui 7 langkah yang akan membangun keahlian yang dibutuhkan operator agar mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan. Tujuh langkah yang terdapat dalam autonomous maintenance adalah: 
  1. Membersihkan dan memeriksa (clean and inspect). 
  2. Membuat standar pembersihan dan pelumasan. 
  3. Menghilangkan sumber masalah dan area yang tidak terjangkau (eliminate problem and anaccesible area). 
  4. Melaksanakan pemeliharaan mandiri (conduct autonomous maintenance). 
  5. Melaksanakan pemeliharaan menyeluruh (conduct general inspection). 
  6. Pemeliharaan mandiri secara penuh (fully autonomous maintenance). 
  7. Pengorganisasian dan kerapian (organization and tidiness). 
3 Tugas dan Pelaksanaan Kegiatan Maintenance 
Semua tugas – tugas atau kegiatan dari pada maintenance dapat digolongkan ke dalam salah satu dari lima tugas pokok yang berikut: 
1. Inspeksi (Inspections) 
Kegiatan inspeksi meliputi kegiatan pengecekan dan pemeriksaan secara berkala (routine schedule check) terhadap mesin / peralatan sesuai dengan rencana yang bertujuan untuk mengetahui apakah perusahaan selalu mempunyai fasilitas mesin / peralatan yang baik untuk menjamin kelancaran prose produksi. 
2. Kegiatan Teknik (Engineering) 
Kegiatan teknik meliputi kegiatan percobaan atas peralatan yang baru dibeli adan kegiatan pengembangan komponen atau peralatan yang perlu diganti, serta melakukan penelitian – penelitian terhadap kemungkinan pengembangan komponen atau peralatan juga berusaha mencegah terjadinya kerusakan. 
3. Kegiatan Produksi 
Kegiatan produksi merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya yaitu dengan memperbaiki seluruh mesin / peralatan produksi. 
4. Kegiatan Administrasi 
Kegiatan administrasi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan – pencatatan mengenai biaya – biaya yang terjadi dalam melakukan kegiatan pemeliharaan, penyusunan planning dan schedulling, yaitu rencana kapan kegiatan suatu mesin / peralatan tersebut harus diperiksa, diservice dan diperbaiki. 


CONTOH PEMBUATAN DIAGRAM ALUR ( FLOW CHART ) PROSES PRODUKSI PERALATAN ELEKTRONIKA

 SIMBOL-SIMBOL DIAGRAM ALIR (KOMPONEN SISTEM INFORMASI)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KERJAKAN SOAL MPMK https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdVBveUA9o8RkhnC10P-WFG65XK9M5q_Q6YwdYnV8fstIlDqA/viewform?usp=sf_link