Jumat, 14 Agustus 2020

INVERTER

 PENGERTIAN INVERTER DAN PRINSIP KERJANYA


Pengertian Inverter dan Jenis-jenisnya  -  Power Inverte  r atau biasanya disebut dengan Inverter adalah suatu rangkaian atau perangkat elektronika yang dapat mengubah arus listrik searah (DC) ke arus listrik bolak-balik (AC) pada tegangan dan frekuensi yang dibutuhkan sesuai dengan perancangan rangkaiannya. Sumber-sumber arus listrik searah atau arus DC yang merupakan Input dari  Power Inverter  tersebut dapat berupa Baterai, Aki maupun Sel Surya (  Solar Cell ). Inverter ini akan sangat bermanfaat digunakan di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan pasokan listrik AC. Karena dengan adanya Power Inverter, kita dapat menggunakan Aki atau Sel Surya untuk menggerakan peralatan-peralatan rumah tangga seperti Televisi, Kipas Angin, Komputer atau bahkan Kulkas dan Mesin Cuci yang pada umumnya memerlukan sumber listrik AC yang bertegangan 220V atau 110V.

Bentuk-bentuk Gelombang yang dapat dihasilkan oleh Power Inverter diantaranya adalah gelombang persegi (  square wave ), gelombang sinus ( sine wave ), gelombang sinus yang ( termodifikasi gelombang sinus ) dan modulasi gelombang pulsa lebar ( pulse width modulated wave ) tergantung pada desain rangkaian inverter yang berhubungan. Namun PADA sebelumnya Saat ini, Bentuk-Bentuk Gelombang Yang Banyak digunakan Adalah Bentuk Gelombang sinus ( Gelombang sinus ) Dan Gelombang sinus Yang Gratis (Termodifikasi Gelombang sinus).          Sedangkan Frekuensi arus listrik yang dihasilkan pada umumnya adalah sekitar 50Hz atau 60Hz dengan Tegangan Output sekitar 120V atau 240V. Output Daya listrik yang paling umum ditemui untuk produk-produk konsumer adalah sekitar 150 watt hingga 3000 watt.


Prinsip Kerja Inverter

Sederhananya, suatu Power Inverter yang dapat mengubah arus listrik DC ke arus listrik AC ini hanya terdiri dari rangkaian Osilator, rangkaian Saklar (Switch) dan sebuah Transformator (trafo) CT seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini.



Apa itu DC Buck Converter

C Buck Converter adalah rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai penurun tegangan DC ke DC (konverter DC-to-DC atau Choppers) dengan metode switching.

Secara garis besar rangkaian  konverter dc ke dc  ini memakai  komponen switching  seperti MOSFET ( Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor ), thyristor, IGBT untuk pembantuan duty cycle.

Secara umum komponen penyusun DC Chopper Tipe Buck ( Buck Converter ) antara lain:

  • Sumber masukan DC
  • Rangkaian Kontrol ( Sirkuit Drive )
  • Dioda Freewheeling
  • Induktor
  • Kapasitor
  • MOSFET
  • Beban (R)



Fungsi dari komponen penyusun diatas:

  • MOSFET  digunakan sebagai pencacah arus sesuai dengan setting duty cycle sehingga keluaran DC Chopper sesuai dengan nilai yang setting
  • Drive Circuit  digunakan untuk mengendalikan MOSFET, sehingga timing untuk MOSFET bekerja dapat dikendalikan kapan harus ON atau OFF
  • Induktor digunakan untuk menyimpan energi dalam bentuk arus. Energi tersebut disimpan dikala MOSFET on dan dilepas dikala MOSFET off
  • Dioda Freewheeling digunakan untuk mengalirkan arus yang dihasilkan induktor dikala MOSFET off

Feedback Circuit DC Buck Converter

Untuk menghasilkan tegangan output yang konstan, DC Chopper Tipe Buck harus ditambah dengan rangkaian feedback (umpan balik) sebagai pembanding nilai output dengan nilai refrensi.

Selisih antara tegangan keluaran rangkaian yang dibandingkan tegangan referensi akan digunakan untuk menghasilkan duty cycle PWM yang disesuaikan (auto adjust) untuk mengontrol switching MOSFET.

Kelebihan dan Kekurangan dari sistem buck converter

Kelebihan dari sistem Buck converter antara lain :

  • Efisiensi yang tinggi
  • Rangkaiannya sederhana
  • Tidak memerlukan transformer
  • Tingkatan stress pada komponen switch yang rendah
  • Riak (ripple) pada tegangan keluaran juga rendah sehingga penyaring atau filter yang diperlukan pun relatif kecil

Kekurangannya :

  • Tidak adanya isolasi antara masukan dan keluaran
  • Hanya satu keluaran yang dihasilkan
  • Tingkat ripple yang tinggi pada arus masukan
  • Metode ini sering digunakan pada aplikasi yang membutuhkan sistem yang berukuran kecil



KERJAKAN SOAL MPMK https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdVBveUA9o8RkhnC10P-WFG65XK9M5q_Q6YwdYnV8fstIlDqA/viewform?usp=sf_link